A. Sejarah Kode Etik
Sejarah
kesehatan mental merupakan suatu cerminan pandangan masyarakat terhadap
gangguan mental dan perlakuan yang diberikan. Zaman dahulu kala, nenek moyang
kita mengalami gangguan-gangguan mental. Mereka menderita berbagai keluhan pada
jiwa/mental dan juga seperti demam. Sejak itulah manusia mulai menjelaskan
penyakit mental, cara mengatasi dan memulihkannya.
Ø Zaman Prasejarah
Manusia purba
sering mengalami gangguan-gangguan baik mental maupun fisik. Menurut mereka
misal gigi yang sakit dan orang yang gila disebabkan oleh roh-roh jahat atau
mantera-mantera musuh. Jadi, perawatannya dilakukan seperti menggosok,
mengisap, menjilat, dan membalut.
Ø Peradaban Awal
Dari 5000 tahun SM sampai 500
tahun M, penyakit mental mulai menjadi hal yang umum terjadi. Di Mesir bercorak
magis dan berhubungan dengan agama dalam melindungi kesehatan. Di Yahudi
terdapat dokter sekaligus imam untuk merawat penyakit mental. Di Persia,
setan-setan menjadi penyebab penyakit mental dan penyakit lainnya. Di Cina,
gangguan mental dianggap sebagai penyakit dan ketidakseimbangan antara Yin dan Yang.
Saat di Yunani mulai dilakukan penelitian-penelitian modern dan banyak
terminologi psikiatri modern.
Berdasarkan kutipan sejarah perkembangan kesehatan mental diatas, dapat
disimpulkan bahwa pandangan masyarakat apa itu sakit mental ternyata
berbeda-beda dan mengalami perkembangan terus menerus. Dunia medis juga
memberikan pandangan tersendiri terhadap pemahaman tentang gangguan mental.
B. Konsep Kesehatan
WHO (World Health Organization)
mendefinisikan sehat sebagai sebuah kondisi yang lengkap yaitu sejahtera (well
being) dari segi fisik, mental dan sosial, serta tidak hanya terbebas dari
gejala atau penyakit. WHO (2001) juga menyatakan bahwa kesehatan mental
merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya
terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk
bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta turut mengambil peran di
komunitasnya.
Individu yang bermental sehat
adalah pribadi yang menampilkan tingkah laku yang adekuat dan bisa diterima
oleh masyarakat pada umumnya, sikap hidupnya sesuai norma dan pola kelompok
masyarakat, sehingga ada relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan.
(Kartono, 1989). Saat ini, individu yang sehat mental dapat didefinisikan dalam
dua sisi, secara negatif dengan absennya gangguan mental dan secara positif
yaitu ketika hadirnya karakteristik individu sehat mental.
Adapun karakteristik individu
sehat mental mengacu pada kondisi atau sifat-sifat positif, seperti
kesejahteraan psikologis (psychological well-being) yang positif, karakter yang
kuat serta sifat-sifat baik atau kebajikan (virtues) (Lowenthal, 2006).
WHO (1984) juga menambahkan aspek
spiritual sebagai kriteria sehat, sehingga sehat berarti meliputi kondisi
sejahtera pada:
(1) Aspek Fisik/Jasmani/Biologis
(2) Aspek Kejiwaan/Psikologis
(3) Aspek Sosial
(4) Aspek Spritual (rohani/agama)
Batasan tersebut meningkatkan keterikatan antara
“konsep sehat” dengan “kesehatan mental”.
Menurut Dictionary of Psychology (2002), kesehatan mental
merupakan sebuah kondisi pikiran yang ditandai dengan kesejahteraan emosional,
kebebasan relatif dari kecemasan dan gejala melumpuhkan, dan kapasitas untuk
membangun hubungan yang konstruktif dan menghadapi tuntutan biasa serta tekanan
hidup.
C. Perbedaan kesehatan mental konsep barat dan konsep timur
Perbedaan pandangan mengenai
konsep kesehatan mental Barat dan Timur adalah, kesehatan mental di Barat lebih
memandang kesehatan bersifat dualistik, yaitu mengibaratkan manusia sebagai
mesin yang sangat dipengaruhi oleh dominasi medis. Sedangkan di Timur kesehatan
mental lebih bersifat holistik, yaitu melihat sehat lebih secara menyeluruh dan
saling berkaitansehingga berpengaruh pada cara penanganan terhadap penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Notoadmodjo, S., (2010). Promosi kesehatan; teori & aplikasi.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Semiun, Y., (2006). Kesehatan mental 1. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Yustinus Semiun. OFM. 2006. Kesehatan
Mental. Yogyakarta : Kanisius
Siswanto. S. Psi. Msi. 2007. Kesehatan Mental,Konsep,Cakupan dan Perkembangan. Yogyakarta : Andi.
Yusuf, Syamsu, Mental Hygiene
Pengembangan Kesehatan Mental Dalam Kajian Psikologi Dan Agama, Bandung:
Pustaka Bani Quraisy, 2004.