Pengertian
Agama
Agama merupakan salah satu struktur institusional penting yang melengkapi
keseluruhan sistem sosial, bahkan kemasalah tentang kesehatan. Agama adalah
seperangkat aturan dan peraturan yang menata hubungan manusia dengan
Tuhannya,manusia dengan manusia lain dan manusia dengan lingkungannya. Aturan –
aturan tersebut penuh dengan muatan sistem nilai, karena pada dasarnya aturan –
aturan bersumber pada etos dan pandangan hidup.
Dengan demikian, sistem
religi yang mendapat pengakuan resmi dari suatu Negara disebut Agama.
Koentjaraningrat (1974: 137 – 138) mengemukakan pendapatnya dan membagi
sistem religi dalam komponen – komponen sebagai berikut:
1.
Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia menjadi
religius
2.
Sistem kepercayaan yang mengandung keyakinan
serta bayangan – bayangan manusia tentang sifat – sifat Tuhan serta tentang
wujud dari alam ghaib (supranatural)
3.
Sistem upacara yang bertujuan mencari hubungan –
hubungan dengan Tuhan. Dewa – dewi atau makhluk – makhluk yang mendiami alam
ghaib.
4.
Kelompok – kelompok religius atau kesatuan –
kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan tersebut dan yang
melakukan sistem upacara religius
tersebut.
Keempat
komponen tersebut terjalin erat satu sama lain menjadi satu sistem yang
terintegrasi secara bulat. Adapun komponen utama yakni emosi keagamaan
dikatakan bahwa hal itu terjadi karena adanya getaran dari Tuhan. Dan religi
merupakan suatu sistem bagian dari kebudayaan.
Agama adalah
suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu berbuat baik.
Untuk itu semua penganut agama yang mempercayai ajaran dan melaksanakan ajarannya
mereka akan senantiasa melaksanakan segala hal yang ada dalam ajaran tersebut.
Manusia tidak bisa dilepaskan dengan agama, ketika manusia jauh dari agama maka
akan ada kekosongan dalam jiwanya. Walaupun mungkin kebutuhan materialnya
mereka terpenuhi. Akan tetapi kebutuhan batin mereka tidak, sehingga mereka
akan mudah terkena penyakit hati.
Penyakit
hati yang melanda manusia yang tidak beragama akan senantiasa menghantui mereka
sehingga mereka akan mudah putus asa. Oleh karena itu orang yang tidak beragama
ketika mendapatkan persolan hidup mereka akan mudah putus asa dan akhirnya
mereka akan melakukan penyimpangan atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan
norma atau ajaran agama.
Banyak
penyakit karena emosi-emosi buruk itu, yang tidak mungkin dapat disembuhkan
oleh obat. Penyakit-penyakit sejenis ini dinamakan penyakit psikosomatik.
Krisis akhlak pun mempunyai sebab-sebab dalam emosi tercela yang sedang
merajalela. Karena emosi itu merupakan kenyataan yang dapat disaksikan pada
tubuh manusia dan dapat dibagi dalam emosi yang negatif dan positif, sedangkan
yang positif dapat melenyapkan atau menetralkan yang negatif dan menjadi
peserta dalam insting religius, lantas akan menjadi bukti nyata bahwa religi
itu anasir yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Jadi, religi bukan obat
bius atau racun. Bahkan, sebaliknya religi menjadi obat mujarab bagi
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gangguan emosi negatif.
Pengertian Kesehatan
Menurut
wikipedia, Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Namun, secara umum pengertian kesehatan yaitu suatu
kondisi atau keadaan secara umum seseorang dari segi semua aspek. Dalam
pengertian kesehatan ini dimaksudkan yaitu tingkat keefisienan dari fungsional
dengan atau tanpa metabolisme dari suatu organisme dan juga termasuk manusia.
Pengertian
kesehatan juga diungkapkan ketika WHO atau yang kita kenal sebagai Organisasi
Kesehatan Dunia di dirikan yaitu pada tahun 1948. Yang mana pengertian
kesehatan merupakan sesuatu yang tidak hanya dimaksudkan sebagai suatu
kelemahan atau ketiadaan suatu penyakit melainkan juga merupakan keadaan mental
dan fisik serta juga kesejahteraan sosial.
Pemfokusan
pada definisi kesehatan dan evolusi selama enam dekade pertama hanya pada
segelintir publikasi saja. Sebagian dari mereka memfokuskan pada kekurangan
nilai operasional serta juga permasalahan yang timbul pada pemakaian kata
‘lengkap’ tersebut.
Kemudian
yang lainnya mengungkapkan tentang definisi kesehatan yang masih belum diubah
dari semenjak tahun 1948 yaitu kalimat ‘hanya yang buruk’.
Pengertian
kesehatan kemudian diungkapkan lagi oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO
pada Piagam Ottawa yang didedikasikan untuk promosi kesehatan pada tahun 1986.
Pada saat itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut menyatakan bahwa
kesehatan bukan tujuan dari hidup melainkan sumber daya untuk hidup sehari-hari.
Selain itu, kesehatan dikatakan juga sebagai suatu konsep yang positif dan
terfokus pada kemampuan fisik dan juga sumberdaya sosial.
Kemudian
pengertian kesehatan juga merupakan suatu keadaan atau kondisi dari jiwa dan
raga serta juga sosial yang dapat menjadikan seseorang dengan kehidupannya yang
produktif baik dari segi ekonomi maupun dari segi kehidupan sosialnya.
Hubungan antara Religi dan Kesehatan
Pergeseran
zaman dan kemajuan tekhnologi tidak dapat terelakkan lagi, saat ini penyakit
sudah dapat dilihat dan diobati dengan obat-obatan yang bagus dengan
menggunakan metode pengolahan canggih, perkembangan ilmu pengetahuan dapat
lebih menspesifikkan penyakit-penyakit tersebut. Ada penyakit yang bersumber
dari virus, bakteri atau baksil-baksil sehingga untuk mengobatinya membutuhkan
obat-obatan medis, tetapi ada juga penyakit yang bersumber dari jiwa atau hati
suatu individu, jadi secara fisik individu tersebut tidak terkena virus,
bakteri atau baksil-baksil, namun pada kenyataannya individu sakit.
Dengan demikian,
berkembanglah ilmu kesehatan yang dapat mengurangi atau malah dapat
menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satunya dengan operasi, menurut sebagian
orang operasi itu bisa mengurangi atau menyembuhkan penyakit. Pada zaman
dahulu, pengobatan modern seperti yang kita saksikan saat ini belum sempurna,
peralatannya pun masih sederhana, misalnya dengan tanaman – tanaman yang di
sekitar kita (herbal), kita juga menggunakan alat yang sederhana pula, seperti
untuk menutup luka hanya menggunakan kain seadanya.
Namun, kita juga belum bisa menghubungkan mana yang
berdasarkan ajaran agama atau tidak. Semisal, pengobatan dengan cara bekam,
bekam merupakan pengobatan yang dibawa Rasulullah SAW, berarti ini dapat kita amalkan kepada orang lain.
Disamping itu, bekam juga dapat meringankan penyakit – penyakit tertentu,
seperti halnya pada orang yang mengalami
pegal – pegal pada bunggung,tengkung dan bagian tubuh yang lain dengan cara
mengeluarkan darah kotor yang dapat menyumbat sirkulasi darah pada jaringan
tertentu.
Ada pula pengobatan yang haram bagi ajaran
agama, terutama agama Islam, seperti terapi urine yang sudah terbukti
mengurangi resiko diabetes mellitus dengan cara meminum air kencing yang
pertama kali keluar saat pagi hari. Dari pandangan agama, itu sangat
diharamkan, karena seperti halnya minum alkohol ataupun makan bangkai, air
kencing merupakan zat sisa dari metabolism tubuh yang mengandung racun (toksik)
, dan apabila terlalu sering dikonsumsi maka akan terjadi kerusakan pada hati
dan organ lainnya.
Daftar Pustaka :